Jumat, 17 April 2009
Memilih dan Memutuskan
Entah, untuk dalam jangka waktu yang tak terlalu lama
Dipertemukan dengan orang – orang yang telah lama pergi
Telah lama hilang
Dan telah lama tidak ditemui
Kemudian hadir
Untuk sekedar menyapa
Hingga menitipkan pesan
Mereka tetap sama di mataku
Sama tak berubah seperti dulu
Namun mereka menjadi berbeda masuk dalam situasi
Dalam biduk hidup di matahari setinggi ini
Ku usahakan menyapa sewajarnya
Tersenyum seadanya
Namun dengan sikap biasa
Seolah mereka tak pernah merasa aku berubah …
Aku tak ingin berubah
Aku tak ingin berubah
Karena aku bukan sosok yang mudah berubah
Namun …
Situasi yang mereka ciptakan di episode sebelumnya
Membuatku banyak berubah
Banyak berpikir
Dan kemudian harus mengambil berbagai hikmah dan kesimpulan
Dan waktulah yang menjawabnya
Bahwa ku berbeda
Dan jadi tak sama
Hingga seandainya mereka ingin tahu
Ingin paham
Dan mengerti
Mengapa seperti ini
Maka jawaban itu ada pada angin malam yang engkau semaikan
Tentang harapan yang diciptakan
Kemudian seketika itu dimatikan
Dari sini aku belajar
Tentang bagaimana mencipta harapan
Tentang bagaimana memberi harapan
Tentang bagimana mewujudkan harapan
Agar tak sekedar fana
Ketika keputusan ini ku berikan
Ketika pilihan ini ku tetapkan
Dan
Aku hanya bisa bersujud dalam do’aku
Terima kasih Tuhan
Atas penciptaan-Mu
Bagi mereka telah banyak memberikanku harapan
Kemudian mereka sendiri yang mematikannya
Bagi mereka yang telah memberikanku harapan
Kemudian ku tak mengambilnya
Bagi Mereka yang telah memberikanku harapan
Dan kemudian ku memilihnya
Dalam
Mimpi
Dan
Nyataku...
Kamis, 16 April 2009
Menemukanmu
Aku menemukanmu
Dalam sunyi
Dalam langkah sepi
Aku menemukanmu
Saat langkah ini tak tegap melangkah
Saat tiap hentakannya tak berarah
Kau menemukanku
Dalam senyum
Kesahajaan
Jujur
Tak
Menyakitkan ...
Kau menemukanku
Datang ....
Dan menyertaiku melangkah bersamamu
Ke jalan cita yang sama di dunia
Hingga menuju cita akhir ke Jannah-Nya
Kau menemukanku dalam sunyi sepi
Saat aku sendiri
Saat aku sulit melangkah dengan kaki ini
Hingga ...
Kau membuatku
Menemukanmu di sudut hatiku ....
Cahaya Bulan
Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yg biasa
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
apakah kau masih selembut dahulu
memintaku minum susu
dan tidur yang lelap
sambil membenarkan letak leher kemejaku
Kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih
lembah Mandalawangi
kau dan aku tegak berdiri melihat hutan - hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yg menjadi dingin
Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika kudekap,
kau dekaplah lebih mesra
lebih dekat ...
Apakah kau masih akan berkata
kudengar detak jantungmu
kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta ...
Cahaya bulan menusukku dengan ribuan pertanyaan
yang takkan pernah aku tahu dimana jawaban itu
bagai letusan berapi bangunkan dari mimpi
sudah waktunya berdiri mencari jawaban kegelisahan hati
Puisi Indah oleh Nicholas Syahputra - OST. GIE
Langganan:
Postingan (Atom)