Get your own layouts & more at Blixy.com :).

Senin, 20 Juli 2009

Sekeping bumi yang kau tinggalkan
Di ruang angkasa
Malam ini mendekati cakrawalaku
Matahari tidak tahu lagi di mana laut
Dan tak pernah terbenam, tak pernah terbit
Ia melayang bagai bunga-bunga rumput
Bulan November

Diikutinya debu
Daun dan angsa bergerak ke selatan
Sementara aku tak berhenti menatap langit
Mencari pelangi atau bintang-bintang lain
Tanda engkau masih menunggu, bernyanyi
Siapa tahu burung laying-layang mendengarmu
Menanyakan bagaimana penggembala sial
Yang kau biarkan mencari-cari tanh terlupamu

Di malam salju, matahari menghangati langit
Di ujung lain, di cakrawala tak kau kenal
Dan aku melihat tanah yang kau tinggalkan
Di sana di balik segala yang bisa kukatakan
Di bukit-bukit yang tak tertulis
Dan awan tak berpeta

Ketika Mencari Jawaban

Semua seperti akan berlalu
Seperti kabut yang tak tertahan
Seperti rindu yang tak sengaja
Seperti hujan, pelangi senja
Betapapun warnanya, tak akan lama

Aku akan kembali bertanya
Yang kemerlip itu embun atau permata?
Engkau akan kembali menjawabnya
Mungkin dengan mata, bibir
Mungkin dengan cinta, hidup
Dengan tindakan entah sampai kapan

Semua seperti akan berlalu
Seperti kapal di malam hari
Lampu-lampu melintas pelan
Lalu hilang di gelap sunyi
Sekali lagi aku balik bertanya
Siapa sebetulnya engkau, siapa?
Angin yang menggerakan pohon
Atau pohon yang menggoyangkan angin?

Semua Begitu Cepat


TERNYAT A SEMUA BEGITU CEPAT
BEGITU TIBA-TIBA DAN BEGITU PENTING
KAU BAWA KEMANAKAH SEBAGIAN NYAWAKU?
DUNIA MERENGGUT SEPARUH JANTUNGKU?
SERASA MELEPAS SELURUH RAGAKU
MUNGKIN TIDAK BEGINI SAKITNYA
TAPI KAU TIBA-TIBA SAJA SUDAH JAUH
SIAPA LEBIH PERLU KAMU DARIPADA AKU

TERNYATA SEMUA BEGITU SINGKAT
AKAN LAHIR LAGIKAH KAMU
DI BABAK BERIKUT, DI JAGAD BERIKUT?
DAN AKU TERBIASA DENGAN SEPARUH HIDUP?
TAK KUSANGKA KAU DAN AKU PERNAH ADA
ENTAH KAPAN DAN ENTAH DIMANA
SETELAH TANGISKU MEMBASUH SEMUA

DON’T TAKE IS TO YOUR HEART WHEN YOU LOSE……….
DON’T SHOW IT ON YOUR FACE WHEN YOU WIN……….

Jumat, 17 April 2009

Memilih dan Memutuskan


Entah, untuk dalam jangka waktu yang tak terlalu lama
Dipertemukan dengan orang – orang yang telah lama pergi
Telah lama hilang
Dan telah lama tidak ditemui
Kemudian hadir
Untuk sekedar menyapa
Hingga menitipkan pesan
Mereka tetap sama di mataku
Sama tak berubah seperti dulu
Namun mereka menjadi berbeda masuk dalam situasi
Dalam biduk hidup di matahari setinggi ini
Ku usahakan menyapa sewajarnya
Tersenyum seadanya
Namun dengan sikap biasa
Seolah mereka tak pernah merasa aku berubah …
Aku tak ingin berubah
Aku tak ingin berubah
Karena aku bukan sosok yang mudah berubah
Namun …
Situasi yang mereka ciptakan di episode sebelumnya
Membuatku banyak berubah
Banyak berpikir
Dan kemudian harus mengambil berbagai hikmah dan kesimpulan
Dan waktulah yang menjawabnya
Bahwa ku berbeda
Dan jadi tak sama

Hingga seandainya mereka ingin tahu
Ingin paham
Dan mengerti
Mengapa seperti ini
Maka jawaban itu ada pada angin malam yang engkau semaikan
Tentang harapan yang diciptakan
Kemudian seketika itu dimatikan
Dari sini aku belajar
Tentang bagaimana mencipta harapan
Tentang bagaimana memberi harapan
Tentang bagimana mewujudkan harapan
Agar tak sekedar fana
Ketika keputusan ini ku berikan
Ketika pilihan ini ku tetapkan

Dan
Aku hanya bisa bersujud dalam do’aku
Terima kasih Tuhan
Atas penciptaan-Mu
Bagi mereka telah banyak memberikanku harapan
Kemudian mereka sendiri yang mematikannya
Bagi mereka yang telah memberikanku harapan
Kemudian ku tak mengambilnya
Bagi Mereka yang telah memberikanku harapan
Dan kemudian ku memilihnya
Dalam
Mimpi
Dan
Nyataku...