Assalaamu’alaikum wr. wb.
Maaf, kami bukan partai murahan seperti itu. Sebelum jadi partai pun kami
sudah aktif dalam aksi-aksi kemanusiaan, apalagi untuk Palestina. Jauh
sebelum itu, para qiyadah kami sudah menggadai nyawa demi Palestina. Bagi
kami, Al-Quds bukan di seberang lautan, melainkan sejarak uluran tangan.
Memang hanya sedikit yang bisa kami lakukan, namun Allah Maha Teliti
perhitungan- Nya.
Maaf, seandainya yang kami lakukan tempo hari itu dianggap kampanye. Jika
kampanye adalah berkumpul, hura-hura, bersorak-sorai, sambil mengenakan
atribut partai, maka kami bukanlah partai yang menggantungkan diri pada hal
tersebut. Kami hanyalah sekelompok hamba Allah yang sederhana dan mudah
dikenali. Jangankan dengan atribut partai, tanpa atribut pun biasanya orang
mudah mengenali kami.
Kata Al-Qur’an, tidak ada shibghah yang lebih kental daripada shibghah
Allah. Sudah pernahkah Anda mendengar kata ini? Jika kaus putih Anda
berwarna merah setelah dicelup dalam cairan pewarna merah, itulah shibghah.
Iman memang letaknya di dalam hati, namun tak mungkin sepenuhnya
disembunyikan. Adakalanya hati ini bangkit ‘izzah-nya dan meluap-luap
sampai orang-orang bisa melihatnya dari sorot mata, gurat senyum, dan tangan
yang terkepal.
Maaf, kami memang tak pernah mementingkan atribut. Atribut apa pun yang
dipakai, orang bilang kami ini begitu mudah dikenali. Kami hanya berdoa,
itulah shibghah Allah; yang lebih kentara warnanya daripada warna-warni
lainnya.
Kami sadar bahwa kami hidup di tengah-tengah peradaban yang begitu
mementingkan atribut. Dengan atribut pun media massa masih tidak adil
terhadap umat Islam; seolah-olah umat ini tak pernah memeras keringat demi
negara. Masih ada saja yang bilang, “Buat apa mengurusi Palestina,
sementara negeri sendiri ditelantarkan? ” Sebagian diantara kami
berkesimpulan bahwa inilah yang terjadi jika atribut ditanggalkan.
Orang tidak tahu (atau pura-pura tidak tahu) bahwa kami pun ikut menyumbang negeri ini dengan darah, keringat, dan air mata. Oleh karena itu, kami pun tak berani meremehkan atribut.
Maaf, pikiran kami tak pernah sampai ke tempat yang Anda-Anda bicarakan.
Beberapa hari sebelum aksi itu, SMS bertebaran. Salah satu SMS yang kami
terima berbunyi : “Kerahkan semua tenaga demi Palestina! Sumbangkan waktu,
tenaga, suara dan hartamu untuk jihad! Ikutilah aksi demonstrasi mendukung
Palestina, dari Bundaran HI sampai Kedubes Amerika pada 02/01/09! Kenakan
atribut partai, tunjukkan bahwa kader PKS bulat suaranya mendukung
saudara-saudara kita di Palestina!” Sebagian SMS yang lain nadanya lebih
formil, namun kurang lebih seperti itu. Tak sekalipun terdengar seruan
untuk mendulang suara dari melayangnya nyawa para syuhada di Palestina.
Tak ada secuil pun usaha untuk menarik simpati masyarakat kepada PKS. Semua orang tahu siapa kami, dan semua orang tahu bagaimana sikap kami terhadap Palestina.
Kami tidak pernah merasa perlu melakukan kampanye dengan cara begini.
Maaf, jika definisi “partai politik” dalam benak Anda berbeda dengan kami.
Hemat kami, parpol hanyalah satu dari sekian banyak sarana yang dapat
digunakan, mulai dari memberantas korupsi, menyusun regulasi, mendukung
agenda pengentasan kemiskinan, sampai advokasi terhadap perjuangan rakyat
Palestina. Partai kami tidak banyak duit, sehingga kami tidak bisa
mendulang suara dengan cepat lewat jalur money politic. Kami tidak
menjanjikan uang atau nasi bungkus kepada kader-kader kami untuk berkumpul di sekitar Bundaran HI.
Mereka datang jauh-jauh dari Depok, Bogor , bahkan Cimahi dan Majalengka, murni dengan biaya sendiri.
Mereka rogoh kantung sendiri untuk datang dan menunjukkan pada saudara-saudaranya di Palestina bahwa di negeri ini masih banyak yang peduli dengan nasib mereka.
Mereka bahkan diinstruksikan untuk membawa bekal sendiri, meskipun alhamdulillaah sebagian besar berhasil mengkoordinir konsumsi bersama.
Inilah ikatan yang lebih kuat daripada kewarganegaraan, ikatan perjanjian,
ataupun pertalian darah.
Aqidah-lah yang membuat mereka mengesampingkan semua agenda pada hari itu demi membela saudara-saudaranya yang mati dibunuh dan hidup ditindas. Aqidah-lah yang membuat jarak sebentang samudera
bagaikan hanya sejarak uluran tangan saja. Mereka adalah saudara-saudara
kami. Orang tua mereka adalah orang tua kami, dan anak-anak mereka adalah
anak-anak kami. Betapa pedih hati ini memikirkan penderitaan mereka, dan
betapa menderita hati kami karena begitu sedikitnya bantuan yang bisa kami
berikan.
Maaf, barangkali pikiran kami memang demikian terlena dengan korban yang
terus berjatuhan di Palestina. Ketika diminta berkumpul, kami pun menjawab
panggilan itu. Menggunakan atribut partai adalah refleks, karena memang
kami adalah kader partai. Banyak juga kader yang tidak punya atribut partai
dan datang seadanya. Tapi tak mengapa, karena memang kami tidak
mementingkan atribut. Itu hanya refleks semata, sekedar untuk menunjukkan
identitas. Memang pikiran kami terfokus penuh kepada Palestina, sehingga
lupa pada aturan Pemilu. Pasalnya, partai kami ini memang tidak hanya sibuk
menjelang Pemilu. Bagi kami, Pemilu hanyalah satu dari sekian banyak hal
dalam agenda partai. Kampanye kami tidak mesti dengan bendera dan
pengerahan massa , melainkan yang utama adalah dengan pemikiran dan prestasi.
Semua orang tahu siapa kami.
Maaf, saat itu kami memang tak pernah kepikiran tentang Pemilu. Bukan
sekali ini saja kami mengerahkan sekian ribu kader untuk mendukung
Palestina. Jika 7% pemilih pada tahun 2004 yang lalu memilih PKS, maka kami
ingin semua orang tahu bahwa yang 7% itu semuanya mendukung Palestina.
Itulah manfaat atribut bagi kami, lainnya tidak. Palestina menyita banyak
sekali ruang pikiran kami, sehingga perebutan suara di Pemilu esok hari
terlupakan begitu saja. Maaf jika hal ini barangkali sulit dipercaya, namun
demikianlah adanya. Anda tahu siapa kami.
Maaf, kebanyakan diantara kami memang tak bisa memberikan rumah bertingkat,
mobil mewah, atau sekolah keluar negeri bagi anak-anak dan istri kami.
Namun kami berusaha sebisanya untuk menjaga kehangatan keluarga. Kami ikat
keluarga kami, bukan hanya dengan ikatan keluarga, melainkan juga dengan
aqidah. Ayah, istri, dan anak-anak, semuanya turut mendukung dakwah.
Karena mendukung Palestina adalah tuntutan aqidah, maka kami tak sempat lagi
memikirkan Pemilu dan segenap aturannya. Mungkin jika Anda melepaskan
sejenak kacamata politik konvensional yang selalu Anda kenakan itu, Anda
akan paham apa yang kami jelaskan ini.
Maafkan pula jika reaksi kami berbeda dengan persangkaan orang banyak. Anda
punya kekuatan hukum dan politik untuk menjebloskan para qiyadah kami ke
penjara, tapi Anda takkan punya kuasa untuk memadamkan api dakwah. Anda
semestinya belajar dari Mesir, Turki, atau Palestina; negeri-negeri di mana
dakwah tidak pernah (dan takkan) punah. Kami bukan partai picisan yang
hilang akal jika qiyadah kami dipenjara atau dibunuh sekalipun, dan qiyadah
kami bukanlah aktifis kemarin sore yang terkencing-kencing ketakutan diancam dengan terali besi.
Buya Hamka, Sayyid Quthb, Ahmad Yassin dan banyak
mujahid lain telah mengikuti jejak Nabi Yusuf as. yang tak berhenti
berkembang dari balik jeruji. Jika Allah menghendaki para ulama untuk masuk
penjara, itu artinya mereka dipanggil untuk menyendiri bersama-Nya. Insya
Allah ketika sudah lulus dari ‘madrasah penjara’, mereka telah berkembang
menjadi pribadi yang jauh lebih perkasa dan jauh lebih menyeramkan di mata
musuh-musuh Allah.
Maaf, kami memang beda. Tapi kami meminta maaf bukan karena berbeda,
melainkan karena belum berhasil membuat Anda mengerti. Semua orang tahu
siapa kami. Anda pun pasti tahu. Adakalanya kami berbuat kesalahan, lupa
dan lalai, namun hal itu tentunya tak sampai membuat orang lupa siapa kami
ini sebenarnya. Kami takkan berhenti memperjuangkan apa yang selama ini kami perjuangkan, dan melawan apa yang selama ini kami lawan.
Namun kami janji, lain kali akan lebih waspada terhadap tipu daya.
wassalaamu’alaikum wr. wb.
Jikalau kami gugur syahid, dan anda sekalian terus diam membisu dan hanya menyaksikan saja, nantikan hari pembalasan. Kami akan tuntut dari Allah di atas kelembaban kalian semua. Kami tidak akan ridha terhadap kelesuan dan kebisuan anda semua. Kami tidak akan memaafkannya..Doa orang yang teraniaya amat makbul “Ya Allah!! Sebagaimana Engkau Pernah menghantar burung-burung ababil menghancurkan tentera bergajah Musyrikin, maka kami memohon kepada mu Ya Allah……. . turunkan lah bantuan mu kali ini kepada orang orang Islam di GAZA, hancurkanlah rejim zionis..aaamin. ..”
Catatan Kader Partai Keadilan Sejahtera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar