Dunia dakwah bukanlah semata dunia kata-kata, dunia yang bermain di tataran retorika, namun dunia yang penuh dengan dinamika. Mengusung sebuah misi peradaban, membawa perubahan di tengah tantangan. Kita tidak hanya ingin merubah wajah-wajah pribadi, tetapi ingin merubah wajah perdaban, wajah dunia.
Ini adalah momentum sejarah yang sedang kita rangkai kembali. Karena hidup hanyalah merupakan pengulangan-pengulangan sejarah masa lalu. Dan kita yang lahir dan dibesarkan di jalan dakwah ini diberi kehormatan untuk mengulang sejarah itu, sejarah besar kebangkitan Islam. Seperti yang telah dirintis oleh para Nabi, Rasul, dan para Sahabat serta generasi-generasi pertama yang telah mengukir kemenangan dakwah ini.
Membangun kehidupan Islami adalah cita-cita dakwah kita. Dan ini bukan pekerjaan mudah. Pekerjaan yang butuh waktu yang panjang yang pastinya sangat melelahkan, -butuh sumber daya manusia yang siap mengusungnya, butuh dukungan finansial, konsep, metode dan sistematika perjuangan yang jelas serta komitmen yang kokoh. Butuh organisasi yang solid dan kepemimpinan yang matang untuk memenangkan dakwah ini. Butuh pemikiran-pemikiran yang inovatif, ide-ide yang berkesinambungan dan profesionalisme kita dalam setiap marhalah-marhalahnya.
Profesionalisme dalam dakwah berarti menyiapkan segala bekal yang kita miliki untuk menempuh jalan ini. Profesionalisme dalam hubungan kita kepada Allah maupun profesionalisme dalam hubungan kita dengan objek dakwah kita. Profesionalisme kita kepada sang Khalik yang saya sebut sebagai profesionalisme ukhrawi adalah bagaimana kita senantiasa memperbarui niatan kita setiap saat untuk senantiasa mengharap ridha-Nya. Sehingga setiap tantangan dan pengorbanan dalam dakwah ini akan terasa menjadi nikmat yang tidak tertandingi nantinya.
Sementara profesionalisme kita terhadap objek dakwah kita adalah bagaimana kita menyiapkan bekal-bekal keilmuan, stok kesabaran dan keikhlasan dalam interaksi kita dengan objek dakwah kita. Sehingga nantinya kita betul-betul memahami dunia yang sedang kita jalani. Dunia yang penuh perjuangan, dunia memberi bukan meminta, dunia yang sepi puja puji, dunia yang penuh onak duri.
Hingga pada akhirnya kita akan mengawalinya dengan keikhlasan dalam kerja-kerjanya, menyiraminya dengan keistiqamahan, dan merawatnya dengan do’a-do’a kita. Hingga Allah mendatangkan ketetapan-Nya untuk memenangkannya di tangan-tangan kita. Agar nantinya proyek peradaban ini mampu menciptakan taman kehidupan dimana bunga-bunga kebaikan, kebenaran dan keindahan tumbuh bersemi. Dan taman itulah yang kelak menjadi saksi dan sejarah peradaban manusia baru.
“ Dan demikianlah Kami jadikan kamu sebagai umat pertengahan, supaya Kami menjadi saksi atas manusia dan supaya Rasul itu (Muhammad SAW) menjadi saksi atas kamu sekalian “ ( Q.S. Al Baqarah : 143 )
Wallahu a’lam
Jumat, 06 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar