Ooo begitukah?
Oh ya?
Benarkah?
Kau sakit hati?
Tapi kenapa sayap – sayapku yang patah!
Ternyata kita sudah lama ya, tidak berbicara sedekat dulu lagi ...
Menjadikanmu tempat terakhir dalam setiap permasalahanku ...
Dan aku hanya bisa merasakan betapa beratnya bebanmu kala mendengar keluh kesahku?
Jika kamu tidak memutuskan sekarang
Tidak akan pernah ada yang tahu
Apa yang tersembunyi di dalam sana
dan dia tidak akan pernah tahu
Apakah cukup dengan saling merasakan
Apakah cukup dengan saling menunggu
Lalu saat yang lain melangkah ke dunia yang baru?
Kau terdiam terpaku
Tertinggal di belakang garis
Segeralah jemput mimpimu itu!
Namun lunaskan dahulu citamu di ujung jalan ini
Mungkin cinta itu akan datang dengan sendirinya
Meski aku sendiri tak sanggup menghadapi
Kala benar kau menemui masa itu
Masa di mana, bukanlah aku yang ditunggu ...
Aku pernah berjanji bukan?
Bahwa aku tak akan bisa menghadirkan raga ini
Kala tibanya waktumu ...
Sungguh saat ini
Aku tak merasakan sakit saat sayapku patah
Karena aku tak menunggu siapapun untuk membawaku terbang
Di balik semua ini
Pernah kah kau tahu
Bahwa aku menunggu menjemput citaku pulang
Dengan sejumput asa dan do’a
Dari srikandi yang melahirkan raga ini ...
Di ujung jalan ini ...
Saat menemuimu kembali ...
Aku seperti tak pernah mengenal
Seseorang yang telah mengajarkanku banyak hal
Dan kemudian membiarkanku pergi di jalan ini sendiri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar